Saya rasa sudah banyak sekali seminar-seminar yang begitu menganggap hebat otak kanan. Kanan untuk mendahului, kanan artinya benar (right), bahkan ada yang bilang dengan otak kanan lah kalau kita mau sukses dan kaya raya. Buku-buku mengenai kehebatan otak kanan juga tak ketinggalan diperjualbelikan hingga "best seller". Dari mulai tingkat palajar dan bahkan Mahasiswa pun seperti terhipnotis dengan semua ini.
Alih-alih menggunakan dasar salah satu perkatan Nabi Muhammad SAW "Mulailah dari yang kanan", sekarang semuanya seolah-olah lebih memperjuangkan otak kanan dalam hidup mereka. Padahal Kalau kita mau menelaah lebih dalam akan sabda Nabi tersebut pasti akan beda hasilnya.Mengapa demikian?
Begini teman-teman, otak kanan seyogyanya adalah sebuah bagian pengendali emosi dalam tubuh kita. Cara kita berdiplomasi, cara kita menyapa orang, cara kita dalam bergerak gerik dan tempat kita berkreatifitas. Yah, Seperti itu lah kira-kira. Terus apa yang salah? Nabi bersabda "mulailah dari yang kanan", itu semua karena semata-mata otak kanan yang mengatur "niat" yang ada dalam diri kita. Nabi mengatakan "mulai dari yang kanan" artinya mulai dengan niat, yaitu niat yang baik. Lalu apakah setelah itu kita masih harus terus mengandalkan otak kanan? jelas tidak. Lah Nabi aja cuma menyuruh saat mulai saja. Artinya setelah itu kita harus mulai dengan sisi yang lain, yaitu sebelah kiri.